Tiga Nasehat Burung



Pada suatu hari, ada seseorang menangkap burung. Burung itu berkata Kepadanya, Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku. Nanti aku beri kau tiga nasihat.
Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.


Orang itu setuju, lalu ia meminta nasihat pertama.
Kata burung itu, Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal. Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan.
Disampaikannya nasihat yang kedua, Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti.

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, Wahai manusia malang! Dalam diriku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau membunuhku, kau akan memperolehnya. Orang itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya, namun katanya, setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu! Si burung menjawab, Alangkah tololnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padaku agar jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akal. Kini kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada hal yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganmu. Aku pun tidak cukup besar untuk menyimpan dua permata besar! Kau tolol! Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia.

Subhanallah....

> Sering sekali kita menyesal dengan apa yang hilang dari genggaman tangan kita, padahal kita tahu bahwa semua sudah diatur oleh yang maha mengatur yakni Allah SWT. Apa yang menjadi milik kita, tidak mungkin akan dimiliki oleh orang lain. Dan apa yang menjadi milik orang lain, tidak mungkin akan bisa kita miliki.
> Allah SWT telah memberi kita akal agar kita bisa berpikir, dan tidak gampang tertipu. Namun nyatanya kita gampang sekali tertipu oleh setan yang membohongi kita, sehingga kitapun menjadi orang yang merugi dan jauh dari Allah SWT.
> Sifat tama' yang telah kita miliki, kadang menutupi mata hati kita, sehingga kita hanya memburu dunia, tapi kita lupa terhadap kewajiban kita kepada Allah SWT.

Renungkanlah...!!!

0 komentar:

Posting Komentar