Ini Alasan Mengapa Ibu Selalu DiMuliakan Dalam Islam



Abu Al Aswad Ad Duali bercerai dengan istrinya, kemudian mereka berebut anak. Masing2 merasa berhak atas anak mereka. Lantas mereka mengadukan persoalan tersebut ke pengadilan di Bashrah. Yang bertindak sebagai hakim adalah Ziyad.

"Apa urusan kalian datang kemari?" tanya Ziyad, sang hakim.

"Dua pihak berebut anak." jawab si istri.

"Baiklah. Pertama aku beri kesempatan kepada pihak istri untuk menyampaikan alasannya." ucap Ziyad.

"Tuan, bocah ini adalah anakku. Perutku adalah tempat dia bermain. Susuku adalah makanannya. Ku tunggu saat dia tidur. Ku jaga saat dia bermain. Begitulah keadaannya selama tujuh tahun. Dan kini saat aku akan memetik buahnya, mantan suamiku dengan seenaknya memaksa mau merebutnya dariku." jelas si istri.

"Dan kini giliran anda, hai Abu Al Aswad. Apa alasan Anda?" kata Ziyad.

"Terima kasih tuan hakim. Bocah ini adalah anakku juga. Bahkan sebelum istriku menjadi wadahnya, akulah wadahnya. Dan sebelum istriku mengeluarkannya, terlebih dulu aku mengeluarkannya." jawab Abu Al Aswad.

"Memang benar tuan hakim. Tetapi sebagai wadah dia membawanya ringan, sedangkan aku membawanya berat. Dia mengeluarkannya dengan syahwat, sedangkan aku mengeluarkannya dengan penuh penderitaan." bantah si istri.

Akhirnya hakim Ziyad berkata, "Demi Allah, wahai perempuan. Anda telah menimbang antara dua dalih secara tepat. Dan anda pun telah membandingkan antara dua alasan dengan jitu. Maka aku tidak menemukan alasan lain kecuali harus menyerahkan bocah ini kepadamu."

*Inilah alasan kenapa Rasululullah ketika ditanya, siapakah orang yg paling layak untuk diperlakukan dengan baik? Jawab beliau adalah ibumu. Saat ditanya, siapa kemudian? Dijawab ibumu. Pertanyaan dan jawaban yg sama terulang tiga kali, baru kemudian dijawab oleh beliau, kemudian ayahmu.

Semoga setelah membaca kisah ini, kita bisa semakin tulus & ikhlas berbakti kepada kedua orang tua. Khususnya IBU.

Tiga Golongan Manusia Yang Bisa Memberi Pertolongan



Acara Rutinan yang di laksanakan di Belan, Jatinom pada tanggal 22 Desember 2012 yang memberi Tausyiah Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus dengan mengangkat tema tentang Tiga Golongan Manusia Yang Bisa Memberi Pertolongan baik di dunia maupun di akherat acara ini di meriahkan pula oleh Fatayat Kecamatan Ngawen, berikut ini ada beberapa point yang bisa di ambil dari ceramah Habib Novel.
Hidup akan selamat dan enak jika kita minta tolong pada 3 golongan manusia di antaranya:
  • Para Nabi
Ibunya imam Bukhori cinta kepada Nabi Ibrahim dan pada suatu malam mimpi bertemu pada Nabi Ibrahim yang memberi pertolongan kepada anaknya yaitu Imam Bukhori yang tidak bisa melihat, setelah terbangun dari tidurnya ibunya langsung mencari Imam Bukhori , dan kejadian dalam mimpi tersebut benar benar terjadi berkat pertolongan Nabi Ibrahim dengan izin ALLAH , maka penglihatan Imam Bukhori kembali normal hingga akhir hayat.
Nabi Yusuf diangkat menjadi perdana menteri gara gara menafsirkan mimpi, Orang orang yang meremehkan mimpi para orang sholeh berarti dia meremehkan juga Nabi Muhammad dan ALLAH.
Jika ingin mendapatkan Syafaat Rosulullah maka kita harus membaca minimal 300x sehari itu baru di katakan banyak, Orang yang akan duduk bersanding dekat Rosulullah adalah orang yang memperbanyak bacaan Sholawat, serta mengamalkan sunah Nabi Muhammad baik yang lahir maupun batin, menebarkan salam pada setiap muslim.
  • Para Ulama
Ulama merupakan pewaris para Nabi sehingga mereka juga bisa memberi pertolongan pada manusia, Ulama adalah orang yang takut kepada ALLAH dan tidak punya pikiran buruk kepada orang lain, Cucu Nabi Muhammad ketika sholat padahal keadaan rumah sedang dalam keadaan terbakar namun tidak merasakan panas karena dalam sholat membayangkan siksa neraka yang sangat panas.
Para Ulama walau sudah meninggal mereka masih mampu membuat orang berdzikir dan mengingat ALLAH, Ketika Rosulullah sedang Isro' mengimami para nabi terdahulu itu merupakan sebuah bukti bahwa orang sholeh walaupun sudah meninggal dunia masih bisa melakukan sesuatu, Siti maryam dan istri fir'aun yang sudah meninggal tapi bisa memberi pertolongan ketika Rosulullah terlahir.
Berbicara dengan orang yang ada di alam kubur, ketika masuk rumah harus mengucapkan salam karena ada orang yang berada di dalam yang akan menjawab salamnya, Ketika masuk ke dalam kuburan kita harus mengucapkan salam " Semoga keselamatan selalu tercurahkan pada kalian ( orang orang sholeh ) dan InsyaALLAH kita akan menyusul kalian" salam tersebut merupakan doa buat kita agar tergolong pula ke dalam orang orang sholeh yang telah mendahului kita.Orang yang sudah meninggal dunia mampu menolong orang yang masih dengan bukti Nabi Musa menolong Nabi Muhammad ketika Isro' Mi'roj sehingga sholat hanya menjadi 5x sehari yang awalnya 50x sehari
  • Para Syuhada
Orang yang meninggal dunia dalam perjuangan membela agama ALLAH, mari kita sering kirim Al Fatehah, Doa, Dzikir, Yasin, dan Shodaqoh maka kita ketika sudah meninggal dunia juga akan disambut para Syuhada , serta orang sholeh dan tidak akan di tanyai di alam kubur

Demikian sedikit uraian dari pengajian di Belan Jatinom, mohon maaf jika ada tulisan saya yang salah mohon di perbaiki semoga kita tergolong orang yang mendapatkan Syafaat dari ke tiga golongan tersebut Aamiin.

Inilah Jenderal Mimbar Aswaja Nusantara di zaman Orde Baru



K.H. Zainuddin M.Z. adalah da’i yang padanya terkumpul kehebatan tiga orator besar Indonesia. Ia bisa menjadi singa seperti Soekarno, mampu mewarisi kehalusan bahasa seperti Buya Hamka dan sanggup bermain logika seperti Idham Kholid.

Dalam berdakwah KH Zainuddin MZ lebih banyak menggunakan pendekatan humanistis (kemanusiaan) artinya dalam berdakwah ia lebih banyak menyentuh, bukan menyinggung, mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ibarat mencubit tetapi tidak terasa sakit. Pendekatan ini sebenarnya aplikasi dari metode yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam berdakwah.

Selain menggunakan metode humanistis tersebut, K.H. Zainuddin M.Z. dalam berdakwah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, karena itu titik sentralnya dalam berdakwah adalah pesan dakwah harus mengena, sampai pada sasaran. 

Hal ini terbukti dengan merasa hausnya umat atas siraman rohani yang ia sampaikan.

Materi Dakwah K.H. Zainuddin M.Z.

Materi dakwah K.H. Zainuddin M.Z. ada pada tiga masalah pokok dan mendasar bagi umat Islam yaitu keimanan, ukhuwah Islam dan pada prestasi ibadah. Keberhasilan K.H. Zainuddin M.Z. dalam berdakwah, karena ia mampu mengaktualisasikan dan menterjemahkan konsep-konsep Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari ( tekstual dan kontekstual ). 

Disamping itu ia menjadikan agama dalam dakwahnya sebagai solution(memberi jawaban) terhadap problem yang dihadapi umat.

Beberapa sebab yang dapat menjadikan dakwah KH Zainuddin MZ dapat dengan mudah diterima oleh umat antara lain:

Ø Materi dakwahnya up to date, mampu memberi jawaban terhadap masalah yang dihadapi umat. Untuk merangsang rasa ingin tahunya untuk selalu mengikuti dan pada akhirnya umat tersentuh dengan nilai-nilai Islam yang ia sampaikan. Jika umat tersentuh (bukan tersinggung) maka pasti akan mendekat.

Ø Materi khutbahnya sesuai dengan daya tangkap atau kemampuan umat sebagai penerima dakwah. Barangkali ia berpegang pada sabda rasulullah SAW: “Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan daya tangkap mereka”. Dalam menyampaikan materi dakwah, KH Zainuddin MZ mampu memilah dan memilih materi sesuai dengan penerima dakwah, karenanya setelah umat menerima dakwah tidak sedikit yang tadinya mereka jauh dari agama Islam menjadi dekat, bahkan siap berjuang, berkorban untuk Islam.

Ø Materi dakwahnya disampaikan dengan hati yang ikhlas, KH Zainuddin MZ mempunyai prinsip bahwa sesuatu yang keluar dari hati, insya’Allah akan sampai ke hati, dakwah yang disampaikan dengan hati yang tulus dan ikhlas akan mudah diterima oleh umat.

Disamping beberapa sebab diatas, kelebihan yang menyebabkan keberhasilan dakwah KH Zainuddin MZ antara lain: mampunya ia menerapkan teori dalam praktek dakwah. Ia mengatakan bahwa seorang da’i harus bermata setajam Rajawali, berhati sepeka radar, berkaki sekuat bionik dan bertangan sehalus seniman. Semua yang dikatakan tersebut, ia miliki dan ia terapkan sebagai seorang da’i.

Ø K.H. Zainuddin M.Z. bermata setajam Rajawali artinya ia sanggup dan mampu mengamati gejala-gejala yang terjadi di masyarakat, lalu atas dasar pengamatan itu ia menyusun konsep apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Ø K.H. Zainuddin M.Z. berhati sepeka radar, artinya ia mempunyai sandaran vertikal yang kuat, maka hati akan hidup dan hati yang hidup akan mampu mendeteksi persoalan, sehingga secara naluriah ia akan dapat memilah dan memilih materi yang bermanfaat bagi agama dan umat.

Ø KH Zainuddin MZ berkaki sekuat bionik, artinya ia sanggup mengendalikan diri tidak hanyut oleh gambaran-gambaran yang enak dan gemerlapan. Ia sanggup menghadapi berbagai tantangan.

Ø KH Zainuddin MZ bertangan sehalus seniman, artinya ia sanggup mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak atau kalangan, sanggup mengadakan pendekatan yang sifatnya manusiawi, ibarat mencubit tapi tidak terasa sakit.

Islam itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, melihat persamaan bukan mengutak-atik perbedaan, mengemukakan argumen bukan sentimen, Islam itu umat yang cinta damai, Islam bukan umat yang suka mencari2 musuh, tetapi juga tidak akan pernah lari dari musuh... (salah satu pesan almaghfurlah)

Al Fatihah...

Tanggung Jawab SEorang Pemimpin



Khalifah Umar bin Khathab memiliki kebiasaan berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk mengetahui secara langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya. Ketika melewati sebuah rumah, Khalifah mendengar suara tangis seorang wanita. Beliau lantas menghentikan langkahnya. Didengarnya ada seorang wanita berkata kepada anak-anaknya, 

"Allah lah yg akan mengadili antara aku dan Umar bin Khathab."

Khalifah Umar penasaran, ingin tahu apa yg terjadi dan juga ingin meredakan kesusahan yg dialami keluarga yg berada di rumah itu.

Beliau kemudian mengetuk pintu dan dipersilakan masuk. Seisi rumah itu belum pernah ada yg mengenal dan melihat wajah Umar bin Khathab.

Khalifah Umar bertanya kepada wanita yg ada di rumah itu, "Apa yg telah dilakukan Umar kepadamu?"

"Dia telah mengirim suamiku ke sebuah peperangan. Suamiku meninggalkan anak-anak yg masih kecil. Aku tidak memiliki apapun untuk aku gunakan menafkahi mereka." jawab wanita tsb.

Seketika menangislah anak-anak kecil yg ada di situ sambil berkata, "Amirul mu'minin telah melalaikan kami."

Tanpa pikir panjang Khalifah bergegas pamit. Beliau segera mengambil sekarung tepung dan beberapa potong daging yg diangkut ke atas punggungnya. Seseorang yg ada di sampingnya heran melihat Khalifah melakukan hal tsb.

Dia kemudian berkata, "Letakkanlah, biar aku saja yg membawanya."

"Tidak. Jika kamu memikul ini di dunia, siapakah yg akan memikul dosaku di hari kiamat kelak?" jawab Khalifah Umar dengan berlinang air mata.

Beliau menangis sampai memasuki rumah wanita yg dimasukinya tadi. Khalifah kemudian membuat tepung dari gandum yg dibawa, menghidupkan api di dapur dan memasak roti & daging. Setelah makanan matang, beliau membangunkan anak-anak kecil di rumah itu kemudian disuapi dengan tangan beliau sendiri hingga mereka kenyang.

Sebelum pamit Khalifah mengungkap siapa dirinya sambil memohon, "Jadikanlah diriku terbebas dari tuntutan. Jangan kalian tuntut aku di hari kiamat kelak."

Mereka mengiyakan permohonan tersebut.
Khalifah lantas pulang dengan perasaan lega.

* * *

Sangat relevan dengan kisah ini, adalah sabda Rasulullah SAW.

سيد القوم خادمهم

"Pemimpin masyarakat adalah pelayan bagi mereka."

***

Ya Allah, kami merindukan sosok pemimpin yg seperti ini.

***

Semoga pemimpin-pemimpin kita bisa meneladani sikap tanggung jawab Amirul Mu'minin Umar bin Khathab.

Mulianya Akhlak Nabi



Kisah ini tentang RASULULLAH SAW dan SEORANG PENGEMIS YAHUDI BUTA.

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yangmendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian a…kan dipengaruhinya”. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,

“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali
satu saja”

“Apakah Itu?” tanya Abubakar RA. “Setiap pagi Rasulullah SAW selalu
pergi keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis
Yahudi buta yang ada di sana” kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu
memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya,
si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”

Abubakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa.”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku” bantah si pengemis buta itu. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu.
Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,
“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…”
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Subhanallah....

Semoga kita dapat mengambil pelahjaran dari kisah tersebut..

Tiga Nasehat Burung



Pada suatu hari, ada seseorang menangkap burung. Burung itu berkata Kepadanya, Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku. Nanti aku beri kau tiga nasihat.
Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.


Orang itu setuju, lalu ia meminta nasihat pertama.
Kata burung itu, Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal. Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan.
Disampaikannya nasihat yang kedua, Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti.

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, Wahai manusia malang! Dalam diriku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau membunuhku, kau akan memperolehnya. Orang itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya, namun katanya, setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu! Si burung menjawab, Alangkah tololnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padaku agar jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akal. Kini kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada hal yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganmu. Aku pun tidak cukup besar untuk menyimpan dua permata besar! Kau tolol! Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia.

Subhanallah....

> Sering sekali kita menyesal dengan apa yang hilang dari genggaman tangan kita, padahal kita tahu bahwa semua sudah diatur oleh yang maha mengatur yakni Allah SWT. Apa yang menjadi milik kita, tidak mungkin akan dimiliki oleh orang lain. Dan apa yang menjadi milik orang lain, tidak mungkin akan bisa kita miliki.
> Allah SWT telah memberi kita akal agar kita bisa berpikir, dan tidak gampang tertipu. Namun nyatanya kita gampang sekali tertipu oleh setan yang membohongi kita, sehingga kitapun menjadi orang yang merugi dan jauh dari Allah SWT.
> Sifat tama' yang telah kita miliki, kadang menutupi mata hati kita, sehingga kita hanya memburu dunia, tapi kita lupa terhadap kewajiban kita kepada Allah SWT.

Renungkanlah...!!!

Yahudi Masuk Islam Berkat Maulid



Ada seorang wanita yahudi bertetangga dengan orang muslim yang suka merayakan maulid. Orang muslim ini gemar sekali membaca riwayat-riwayat­ tentang Baginda Rasulullah SAW dan suka mengundang para tetangganya yang lain untuk merayakan maulid Nabi SAW di rumahnya serta menjamu mereka.

Tetangga si muslim yakni si wanita yahudi tadi kerap menyaksikan dari rumahnya, para muslimin berkumpul di rumah tetangganya dan melakukan perayaan maulid Nabinya.

Pada suatu malam, ia bermimpi hadir di acara itu dan melihat orang yang wajahnya terang benderang dan indah, ia lalu bertanya kepada orang disekitarnya, “Siapakah orang tampan itu?” Lalu ada yang menjawab, “Beliau adalah Nabi Muhammad SAW.”

Si yahudi lalu bertanya lagi, “Apakah jika saya menyapanya, ia mau membalas sapaan saya?” Dijawab, “Beliau adalah manusia yang paling ramah dan selalu membalas sapaan orang lain.” Tanya si yahudi kemudian, “Apakah jika saya bukan muslim ia mau menjawab sapaan saya?” Dijawab lagi, “Beliau menjawab semua yang menyapanya.”

Maka yahudi itu berkata, “Wahai Muhammad…!”

Rasul SAW menjawab, “Labbaiki”

Wanita yahudi itu berkata, “Kenapa engkau menjawab Labbaik padaku (Labbaik adalah jawaban penghormatan dari yang dipanggil), padahal kau tahu aku bukan muslim?”

Rasul SAW menjawab, “Aku tidak mengucap Labbaik kecuali aku tahu bahwa kau akan mendapat hidayah.”

Wanita yahudi itu pun masuk islam di tangan Rasulullah SAW dalam mimpinya, dan ia berjanji akan membuat perayaan maulid untuk Nabi SAW. Ini semua terjadi dalam mimpi si wanita.

Esok paginya ia bangun dari tidur, dan ia ingat bahwa ia sudah masuk islam semalam dan ia tetap ingin meneruskan imannya itu. Ia menjadi lebih bingung karena sudah berniat membuat perayaan maulid, bagaimana dengan suaminya yang masih beragama yahudi?

Maka ia bangun di pagi itu. Ia melihat suaminya sedang berkemas dan beres beres di rumahnya. Di ruang depan ada banyak bahan makanan dan di halaman rumah ia lihat ada beberapa ekor kambing gemuk dalam keadaan terikat.

Sang istri bertanya dengan penuh keheranan, “Suamiku, kau mau apa? Kenapa banyak sekali bahan makanan di dalam?" Suaminya menjawab, “Aku mau buat perayaan maulid.”

Sang istri terkejut, “Maulid? Suamiku, apakah kau sudah masuk islam?”

Sang suami menjawab dengan tenang, “Aku masuk islam di tangan Rasul SAW semalam dalam mimpi sesudahmu.”

Subhanallah ..!

Allahumma Shalli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad ...

Jangan Tertipu Oleh Harta



Abdullah bin Mas’ud ra pernah ditanya perihal siapakah orang yang cerdas dalam berinteraksi dengan harta?.”

Ia menjawab, “Yaitu orang yang menyimpan hartanya di tempat yang aman dari sentuhan rayap dan tak diendus maling. Yakni di sisi Allah swt.”
-----------------------------------------------------------------------
Seringkali kita dibuat bingung dan bimbang oleh harta. Dimana akan menyimpannya, seberapa aman tempat penyimpanan harta tsb, membuat brangkas harta dengan kode yang hanya kita yang tahu, dsb.

Sadarkah kita, bahwa saat malaikat Izro'il datang menjemput kita, disitulah akhir dari cerita kehidupan dunia.
Harta, rumah, mobil, barang-barang berharga, bahkan keluarga, anak istri pun semua akan kita tingalkan tanpa ada sedikitpun yang ikut serta dalam kubur kita.

Mana harta yang kita sibuk menjaganya. Mana rumah yang kita bangun megah. Mana anak istri yang kita cinta. Semua akan berpalig dari kta, saat kematian benar-benar menjemput kita.

Sebelum penyesalan tiada guna, mari kita coba manfaatkan semua anugrah agung yang Allah berikan pada kita saat kita berada di dunia., sehingga kita akan bisa tersenyum bahagia saat ajal datang menghampiri karena kita telah mendapatkan ridho Allah SWT.

Kumpulan Teks Qosidah




·         Abaz-Zahro
·         Adimishsholata ‘Alal Habib
·         Aghitsna Ya Rasulallah
·         Ahbaabi Ya Ahbaabi
·         Ahlan Wa Sahlan Binnabi
·         Ahmad Ya Habibi
·         Ahmad Ya Rosyiqol Qod
·         ‘Ainul ‘Uyun Muhammad
·         Aktsir Bidzikrillah 
·         Aktsir Ukhoyya
·         Al-Islam Sallim Ya Salam
·         Ala Ya Allah Binadhroh
·         Ala Ya Allah Ya Robb
·         ‘ALAL MADINAH
·         Alfa Salam الف سلام
·         Alfa Shollallah 
·         Alhamdulillah
·         Al-Kaunu Adlo’a
·         Allah Allah Almadad
·         Allahu Allahu Shofat Lii
·         ALLAHU ROBBI الله ربي
·         Allahu Binurihi Tajalla
·         Al-Hijrah الهجرة
·         Anal Faqiiru Ilaika Ya Robb
·         Ana Dhoifak انا ضيفك
·         Ana Madinatul Ilmi
·         Annabi Shollu ‘Alaih
·         Anta Nuskhotul Akwan
·         Antal Hana
·         As’adul Ayyam
·         Assalamu ‘Alaika
·         Assalamu ‘Alaik
·         Assholatu ‘Alan Nabi
·         Asyroqol Badru ‘Alaina
·         Asyroqot Anwar Muhammad
·         Asyroqot Anwar Nabina
·         Asyroqot Lailatuna
·         Asyroqot Syamsul Wujud
·         Asyroqot Syamsu Yaqini
·         Atainaakum
·         Azka Taslimi
·         Baina Katifaihi ‘Alaamah
·         Bi Fathimah
·         Bijaahil Musthofal Mukhtar
·         Binafsiya Afdi
·         Bismillah
·         Buniyal Islam
·         Busyro Lana بشری لنا
·         Burikti Ya Ummal Hasanain
·         Da’uni Da’uni
·         Dawini Ya Nuro ‘Aini
·         Fii Hawa فی هوی
·         Fi Hubbi Sayyidina Muhammad
·         Fii Hubbi Thohal Hadi
·         Haama Qolby
·         Habibi Ya Habibi Ya Thobibi
·         Hasbi Robbi Jallallah
·         Hubbu Ahmad
·         Hubbun Nabi ‘Alal Insani
·         Huwan Nur
·         IBADALLAH عباد الله
·         Ilahi Lastu (I’tiraf)
·         Inna Fil Jannati
·         Innal Habibal Musthofa
·         In Syi’ta إن شئت
·         Jiinal Madinah
·         Kalamun Qodim
·         Karomah Ya ‘Umar Muhdlor
·         Khoirol Bariyyah
·         Khudz Yaminan خذ يمينا
·         La Ilaha Illallah
·         Lailan Saro
·         Lam Yahtalim Qotthu Thoha
·         Lii Birojwaaka
·         Lil Abi wal Ummi
·         Man Mitslukum
·         Maulana Ya Maulana
·         MAULID AL-BARZANJI (Terjemah)
·         MAULID AD-DIBA’I (Terjemah)
·         Maulidu Ahmad Thohal Hadi
·         Marhaban Ahlan wa Sahlan
·         Miftahul Jannah
·         Min Makkah من مکة
·         Mushohabatur Rijal
·         Muhammad Nabiina
·         Qara’na Fiidhuha
·         QOSIDAH BURDAH (Terjemah)
·         QOD KAFANI
·         Qodista Antuka
·         Qod Anshoha
·         Qod Tammamallah
·         Qolby Yunadi
·         Robbahu Bidzikrika
·         Robbahu Inna Munaya
·         Robbana Sholli Wasallim
·         Robbi Faj’al Mujtama’na
·         Robbi Kholaq Thoha
·         Rodhina Yaa Bani Zahra
·         Rohatil Athyaru Tasydu
·         Romadhon Tajalla
·         Rosulullah Fii Yaumil Hisab
·         Sholawat Alfiyah
·         Sholawat Asnawiyyah
·         Sholawat Nariyyah
·         Sholawat Nurul Anwar
·         Sholatullahi Dzil Karomi
·         Sholatullahi Ma Lahat Kawakib
·         Sholatun Bissalamil Mubin
·         Sidnan Nabi
·         THOLA’AL BADRU ‘ALAINA
·         Tholama Asyku
·         Ummii
·         Ustadzii
·         Wa Asro bihi Robbi
·         Waqti Sahar
·         Wulidal Musyarrof
·         Ya ‘Asyiqina Muhammad
·         Ya ‘Asyiqol Mushthofa
·         Ya Abaz-Zahro
·         Ya Ahla Baiti Rosulillah
·         Ya Ahlal Irodah
·         Ya Ajmalal Anbiya’
·         Ya Allah Athlubak
·         Ya Allah Biha
·         Ya Allah Biha (Munajat)
·         Ya Allah Bihusnil Khotimah
·         Ya Arhamarrahimin
·         Ya Badrotim
·         Ya Banil Mushthofa
·         Ya Dzakirii
·         Ya Habibi & Hayyajal Asywaqo
·         Ya Habibanannabi 
·         Ya Hadi Sir Ruwaidan
·         Ya Hannan Ya Mannan
·         Ya Imamarrusli Ya Sanadi
·         Ya Imamarrusli
·         Ya ‘Izzana ياعزنا
·         Ya Khoiro Hadi
·         Ya Kitabal Ghuyub
·         Ya Laqolbin
·         Ya Maulidal Musthofa
·         Ya Nabinal Hadi
·         Ya Nurol ‘Ain
·         Ya Robba Makkah
·         Ya Robbana’ Tarofna 
·         Ya Robbi bil Musthofa
·         Ya Robbi Sallimna
·         Ya Robbi Sholli
·         Ya Robbi Ya ‘Alimal Hal
·         Ya Sayyidarrusli
·         Ya Sayyidi Ya Habiballah
·         Ya Sayyidi Ya Rasulallah
·         Ya Sayyidi wa Ya Ruuhi
·         Ya Thoibah
·         Ya Uhailal Hubb
·         Ya Wardatan
·         Ya Waridal Unsi
·         Yartah Qolby