Wirid yang paling Utama
Tak ada amal yang lebih utama daripada membaca Al-Quran[1] dengan hati yang hadir (hudhur), sambil merenungkan maknanya (tadabbur) dan dilakukan dengan tartil. Namun, manusia memiliki watak mudah jemu. Oleh karena itu, hendaknya ia berganti-ganti amalan, dari suatu wirid ke wirid lainnya
. Sekali waktu membaca Al-Quran dan pada kesempatan lain shalat sunnah, berdzikir atau bertafakkur tentang kematian dan segala sesuatu yang terjadi sesudahnya. (‘Abdullah bin ‘Alwi al-Haddad, Nafaisul ‘Uluwiyyah fil Masailis Shufiyyah, cet. I, Darul Hawi, 1993/1414H, hal.26)
. Sekali waktu membaca Al-Quran dan pada kesempatan lain shalat sunnah, berdzikir atau bertafakkur tentang kematian dan segala sesuatu yang terjadi sesudahnya. (‘Abdullah bin ‘Alwi al-Haddad, Nafaisul ‘Uluwiyyah fil Masailis Shufiyyah, cet. I, Darul Hawi, 1993/1414H, hal.26)
[1] Rasûlullâh saw bersabda:
اَفْضَلُ عِبَادَةِ اُمَّتِيْ قِرَآءَةُ الْقُرْآنِ
“Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Qurân.” (HR Hâkim)
0 komentar:
Posting Komentar