Cara dan Manfaat Menziarahi Kubur Para Wali
Sayid ‘Ali bin Abu Bakar As-Sakran ra berkata:
Ketahuilah, seorang yang berziarah ke kubur dianjurkan untuk mengucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَأَتَاكُمْ مَا تُوْعَدُوْنَ غَدًا مُؤَجَّلُوْنَ وَإِنَّا إِنْ شَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، يَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ، يَغْفِرُ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِاْلأَثَرِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَآءَ اللهُ عَنْ قَرِيْبٍ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، اَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، اَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَإِنَّا بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، أَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُمْ
“Salam sejahtera untuk kalian wahai rumah orang-orang yang beriman. Apa yang telah dijanjikan untuk kalian kelak (di akhirat) telah mendatangi kalian. Dan insya Allah kami akan menyusul kalian. Salam sejahtera bagi kaum Muslimin dan Mukminin yang menghuni rumah (kubur) ini. Semoga Allah selalu merahmati orang-orang yang datang lebih awal dari kita dan kalian serta mereka yang menyusul kemudian. Dan insya Allah kami akan menyusul kalian. Salam sejahtera kepada kalian, tempat tinggal orang-orang yang beriman. Dan insya Allah kami akan menyusul kalian. Salam sejahtera untuk kalian wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul. Salam sejahtera wahai kaum beriman yang menghuni kubur ini. Dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan menyusul kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami adalah pengikut kalian. Kami memohon agar Allah memberi kita kesehatan. Salam sejahtera wahai rumah orang-orang yang beriman. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian. Ya Allah janganlah Engkau haramkan pahala mereka dan jangan Engkau sesatkan kami setelah kepergian mereka.”
Imam Nawawira berkata, “Kita dianjurkan untuk banyak membaca ayat-ayat Al-Quran, dzikir dan doa bagi orang-orang yang berada di kubur tersebut dan bagi semua muslim yang telah meninggal dunia. Kita juga dianjurkan untuk sering berziarah dan berhenti di kubur orang-orang yang saleh dan mulia.”
Imam Fakhrur Rôzirhm—Setelah berbicara tentang cara memperoleh manfaat dari ziarah kubur berdasarkan dalil-dalil aqli—berkata, “Sesungguhnya ketika seseorang pergi ke kubur manusia yang kuat (imannya) dan sempurna hatinya, serta berdiri sejenak di depan makamnya, maka dia akan memperoleh kesan yang membekas dalam dirinya. Peziarah tersebut akan memiliki ikatan dengan yang diziarahi dan sebaliknya. Pada saat itulah jiwa kedua makhluk itu bertemu. Kedua jiwa itu seperti cermin yang gilap dan saling berhadapan, sehingga sinar cermin yang satu akan diterima dan dipantulkan oleh cermin yang lain. Semua pengetahuan, ilmu, akhlak mulia, kekhusyukan dan keridhaan peziarah kepada ketentuan Allah akan menjadi cahaya yang memantul dan diterima oleh ruh yang diziarahi. Dan semua ilmu dan perilaku mulia yang diziarahi akan menjadi cahaya yang memantul dan diterima oleh ruh peziarah sebagai sebuah cahaya. Dengan cara seperti inilah sebuah ziarah dapat memberikan manfaat yang sangat besar dan kesenangan yang luar biasa bagi ruh peziarah dan yang diziarahi. Dan inilah sebab utama disyariatkannya ziarah. Di samping manfaat di atas, peziarah juga akan mendapatkan berbagai manfaat tersirat lainnya. Dan yang mengetahui berbagai hakikat secara sempurna hanyalah Allah.[1]
Doa ziarah kubur dengan penjelasan imam fakhrur rozim jauh banget... Antara positif sama negatif.. gak ketemu... Penjelasannya aneh bin nyleneh!
BalasHapus